Tips Menjaga Kemanan Data Pribadi di Media Sosial (2-habis)

ilustrasi sosial media yang tumbuh pesat di Indonesia (foto: Ist)
JAKARTA – Berselancar di sosial media tidak
selamanya memberikan kebaikan. Tanpa sadar, pengguna media sosial secara
sukarela menyerahkan data pribadi seperti alamat rumah, foto pribadi,
video, hobi dan nomor ponsel.
Padahal data tersebut sangat rawan dimanfaatkan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab sebagai sarana melakukan tindakan kejahatan kepada kita dan keluarga.
Panji Agus Muttaqin, pengamat keamanan siber dari Riset CISSReC (Communication and Information System Security Research Center), mengatakan pelaku kejahatan lebih mudah melakukan aksinya dengan tingginya penggunaan media social sekarang lewat social engineering.
Social engineering adalah teknik manipulasi psikologi untuk melakukan sebuah aksi ataupun mengungkapkan informasi rahasia. Social engineering merupakan salah satu metode yang digunakan oleh hacker untuk memperoleh informasi tentang targetnya, dengan cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain yang mempunyai informasi itu.
Berikut langkah memproteksi data pribadi di media social
8. Jangan berasumsi bahwa semua yang kita posting di media social akan aman di tangan teman-teman kita. Hanya posting sesuatu yang tidak bersifat sangat pribadi di sosial media, jika diperlukan lakukan pengaturan privacy pertemanan kita di sosial media, sehingga tidak semua teman dapat melihat postingan kita yang bersifat pribadi.
9. Berhati-hati dalam melakukan posting, baik itu komentar ataupun gambar. Karena sekali postingan itu online maka sesudahnya akan sulit sekali dihapus atau ditarik kembali.
10. Ketika memposting foto dan video, pastikan kita menghapus meta data di dalamnya. Meta data adalah informasi yang menjelaskan data yang berisi waktu, tanggal, tempat dan dengan apa media tersebut diambil. Sehingga lokasi dan informasi pribadi lainnya dapat diamankan dengan menghapus metadata sebelum memposting data tersebut.
11. Jangan mengumumkan di sosial media bahwa kita akan liburan dan meninggalkan rumah dan pekerjaan dalam waktu tertentu karena bias saja rumah dan tempat kerja kita jad isasaran pencurian harta atau informasi penting lainnya.
12. Lakukan pengaturan privasi di sosial media kita. Biasanya kita dapat melakukan pengaturan tentang siapa saja yang dapat melihat postingan kita, siapa saja dapat melakukan tag atau mention kepada kita dan siapasaja yang dapat melakukan posting dihalaman kita. Batasi semua sehingga hanya orang-orang yang betul betul kita kenal secara dekat yang dapat melakukan hal tersebut.
13. Baca kembali “privacy policy” dari sosial media apakah situs tersebut dapat mengekspose email dan data lain kepada pihak ketiga atau tidak. Jika ada hal yang tidak sesuai dengan prinsip privasi kita, maka kami sarankan untuk mengganti sosial media tersebut.
Padahal data tersebut sangat rawan dimanfaatkan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab sebagai sarana melakukan tindakan kejahatan kepada kita dan keluarga.
Panji Agus Muttaqin, pengamat keamanan siber dari Riset CISSReC (Communication and Information System Security Research Center), mengatakan pelaku kejahatan lebih mudah melakukan aksinya dengan tingginya penggunaan media social sekarang lewat social engineering.
Social engineering adalah teknik manipulasi psikologi untuk melakukan sebuah aksi ataupun mengungkapkan informasi rahasia. Social engineering merupakan salah satu metode yang digunakan oleh hacker untuk memperoleh informasi tentang targetnya, dengan cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain yang mempunyai informasi itu.
Berikut langkah memproteksi data pribadi di media social
8. Jangan berasumsi bahwa semua yang kita posting di media social akan aman di tangan teman-teman kita. Hanya posting sesuatu yang tidak bersifat sangat pribadi di sosial media, jika diperlukan lakukan pengaturan privacy pertemanan kita di sosial media, sehingga tidak semua teman dapat melihat postingan kita yang bersifat pribadi.
9. Berhati-hati dalam melakukan posting, baik itu komentar ataupun gambar. Karena sekali postingan itu online maka sesudahnya akan sulit sekali dihapus atau ditarik kembali.
10. Ketika memposting foto dan video, pastikan kita menghapus meta data di dalamnya. Meta data adalah informasi yang menjelaskan data yang berisi waktu, tanggal, tempat dan dengan apa media tersebut diambil. Sehingga lokasi dan informasi pribadi lainnya dapat diamankan dengan menghapus metadata sebelum memposting data tersebut.
11. Jangan mengumumkan di sosial media bahwa kita akan liburan dan meninggalkan rumah dan pekerjaan dalam waktu tertentu karena bias saja rumah dan tempat kerja kita jad isasaran pencurian harta atau informasi penting lainnya.
12. Lakukan pengaturan privasi di sosial media kita. Biasanya kita dapat melakukan pengaturan tentang siapa saja yang dapat melihat postingan kita, siapa saja dapat melakukan tag atau mention kepada kita dan siapasaja yang dapat melakukan posting dihalaman kita. Batasi semua sehingga hanya orang-orang yang betul betul kita kenal secara dekat yang dapat melakukan hal tersebut.
13. Baca kembali “privacy policy” dari sosial media apakah situs tersebut dapat mengekspose email dan data lain kepada pihak ketiga atau tidak. Jika ada hal yang tidak sesuai dengan prinsip privasi kita, maka kami sarankan untuk mengganti sosial media tersebut.